Secara harfiah arti kata electronic commerce adalah perdagangan secara elektronik. Berdasarkan Ensiklopedia Britannica, e-commere adalah menjalankan bisnis dan menjual informasi, layanan, dan komoditi melalui jaringan telekomunikasi komputer.
SEJARAH. Jika ditarik ke belakang, e-commerce bermula dari standar pertukaran dokumen bisnis, seperti dokumen order atau invoice, antara pemasok dan konsumen perusahaan pemasok. Salah satu standar teknologi e-commerce awal ini yang dikembangkan pemerintah Amerika Serikat tahun 1975 adalah EDI atau electronic data interchange. Sampai sekarang EDI masih dimanfaatkan oleh 95 persen perusahaan dunia yang terdaftar dalam Fortune 1000. EDI adalah standar teknologi pertukaran informasi menggunakan jaringan privat.
Ketika kemudian muncul piranti lunak penjelajah Internet berbasis grafik untuk mengakses situs web, hampir semua e-commerce bermigrasi ke Internet. Barulah kemudian muncul situs - situs e-commerce di Internet seperti di Amazon.com yang menjual buku dan perusahaan bricks and mortar seperti Intel yang membuka transaksi pembelian chip-nya melalui Internet.
Sekarang ini, kebanyakan orang awam berpikir e-commerce berarti berbelanja di Internet. Perusahaan e-commerce adalah perusahaan yang menjual produk di Internet, misalnya Amazon.com menjual buku. Seseorang masuk ke situs www.amazon.com, kemudian dia memutuskan untuk membeli tiga buku, ia akan memasukkan nomor kartu kredit (membayar), kemudian Amazon.com akan mengirimkan buku pesanannya itu dalam jangka waktu paling cepat satu minggu (jika berbeda negara).
Belanja di Internet hanyalah sebagian kecil dari cakupan e-commerce. E-commerce juga mencakup penjualan barang - barang yang tidak bisa diraba (intangible) dan tidak perlu dikirim seperti piranti lunak. Tidak seperti membeli buku, Amazon.com harus mengantar buku ke rumah anda, membeli piranti lunak tidak ada paket yang diantar ke rumah anda. Pengiriman barang yang dibeli juga melalui Internet. Selain piranti lunak, produk intangible lainnya yang ditransaksikan di Internet termasuk pembelian content (isi), image, dan lain - lain.
Selain barang - barang tidak bisa diraba, e-commerce mencakup transaksi bisnis (pembelian dan penjualan produk) antar perusahaan ke perusahaan lain dengan nilai transaksi sangat bedar. Jenis transaksi bisnis besar antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dinamakan e-commerce jenis business to business (B-to-B). B-to-C ? Contoh transaksi e-commerce jenis business to consumer adalah satu perusahaan (Amazon.com) menjual produknya (buku) langsung kepada konsumennya. Contoh C-to-C atau consumer to consumer adalah transaksi resmi melalui situs lelang seperti eBay (www.ebay.com).
Nilai transaksi e-commerce setiap tahun terus meningkat, terutama B-to-B. Gartner Group, sebuah perusahaan riset pasar, memperkirakan, transaksi e-commerce B-to-B akan meningkat mencapai 7,29 triliun dollar AS pada tahun 2004, lima puluh kali lebih besar dibandingkan nilai transaksi tahun 1999 (145 miliar dollar AS). Gartner memperkirakan nilai transaksi B-to-B tahun 2001 akan mencapai 953 miliar dollar AS, tahun 2002 sebesar 2,18 triliun dollar AS dan tahun 2003 menjadi 3,95 triliun dollar AS.
Bagi mereka yang belum pernah melakukannya, rasanya sulit membayangkan membeli sesuatu tanpa melihat, memegang, meneliti lebih dahulu (seperti slogan gerakan konsumen:"Teliti sebelum membeli") kualitas barangnya. Dan bagaimana bisa percaya barang yang dibeli pasti akan diantar, padahal sudah dibayar melalui kartu kredit.
Banyak pertanyaan yang membuat hati tidak tenteram. Apakah aman memberikan nomor kartu kredit ke perusahaan online yang tidak pernah kita kenal sebelumnya ? Jangan - jangan merkea hanya menipu saja, barang yang sudah dibayar tidak pernah mereka kirim. Bagaimana kita mengklaim jika barang yang kita beli rusak atau tidak sesuai dengan penawaran, atau bahkan barangnya tidak datang ? Apa untungnya membeli barang online ?
KEPERCAYAAN & KEAMANAN. Hambatan perkembangan e-commerce paling besar adalah masalah kultur dan keamanan. Terutama di negara - negara Asia, orang Asia lebih mempercayai transaksi bisnis face to face. Orang Asia, termasuk orang Indonesia, rasanya tidak bisa melaksanakan bisnis jika tidak bertatap muka dengan rekanan bisnis mereka. Orang Asia harus melihat, memegang, merasakan, dan memastikan bentuk, warna, ukuran, secara nyata sebelum membeli suatu barang. Mereka tidak puas dan kurang yakin jika membeli barang hanya melihat foto atau gambarnya saja.
Berbeda dengan orang Amerika Serikat atau orang Barat, mereka sudah terbiasa berbelanja melalui katalog yang dikirim ke rumah mereka. Mereka tinggal memilih barang, memposkan formulir pembelian yang sudah diisi lengkap dengan nomor kartu kredit, kemudian menunggu barang pesanannya diantar ke rumah. Karena itu e-commerce (B-to-C, B-to-B, maupun C-to-C) lebih cepat berkembang di Amerika Serikat atau negara Barat lainnya dibandingkan negara - negara Asia, apalagi Indonesia.
Hambatan kedua adalah masalah keamanan. Berita - berita di media massa lebih banyak mengungkapkan kriminalitas di Internet, seperti pencurian nomor kartu kredit, dibandingkan kenyamanan, keamanan, efisiensi, dan keberhasilan transaksi e-commerce di Internet. Berita - berita itu malah membuat konsumen menjadi takut bertransaksi melalui Internet.
Padahal transaksi menggunakan kartu kredit di Internet tidak lebih beresiko dibandingkan transaksi normal. Saat membeli buku secara online di Internet, nomor kartu kredit diacak dahulu sebelum dikirim ke bank atau perusahaan online. Bandingkan dengan pembayaran kartu kredit di restoran. Cukup lama kartu kredit anda berada di kasir sebuah restoran tanpa anda ketahui apa yang terjadi di dalam. Cukup waktunya untuk mencatat nomor kartu atau bahkan mengkopi kartu kredit anda. Dibuang ke mana lembar bukti transaksi kartu kredit anda ? Siapa tahu lembar bukti itu dimanfaatkan orang yang berniat jahat.
Bagi penjual, sudah pasti lebih aman membuka toko online dibandingkan membuka toko di Mangga Dua, misalnya. Toko online anda tidak akan dibongkar pencuri, dirampok, dibakar, atau dijarah saat terjadi kerusuhan massa.
Teknologi enkripsi menjamin keamanan transaksi. Salah satu teknologi yang paling banyak dimanfaatkan adalah SSL (Secure Sockets Layer) yang terpasang dalam browser Netscape Navigator dan Internet Explorer. Salah satu ciri anda memasuki situs web yang dilindungi SSL alamat URL dimulai dengan https bukan http.
Beberapa Istilah Dalam E-Commerce :
Digital cash atau electronic cash. Digital cash atau electronic cash atau sering disingkat e-cash adalah salah satu cara seseorang membayar barang atau layanan e-commerce dengan mengirimkan sejumlah angka dari satu komputer ke komputer lainnya. E-cash, seperti juga lembaran uang resmi, dikeluarkan oleh sebuah bank. Angka itu sama dengan jumlah nilai uang sungguhan. E-cash bisa digunakan berulang - ulang dan tidak ada nama pemilik, seperti lembar - lembar uang sungguhan. Digital money adalah bentuk lain dari e-cash. Salah satu bentuk pembayaran di Internet lainnya adalah electronic check atau cek elektronik.
Disintermediation adalah proses meniadakan calo atau pedagang perantara. Salah satu dampak munculnya e-commerce di Internet adalah hilangnya peluang calo atau pedagang perantara tradisional. Misalnya, Amazon.com dan Virtual Vineyards (www.virtualvin.com) bisa dibilang adalah pedangan perantara dalam format baru. Amazon.com tidak menerbitkan buku, demikian juga Virtual Vineyards tidak membuat minuman anggur. Mereka adalah distributor bentuk baru. Tetapi penyalur format baru ini perlu menunjukkan kelebihan mereka dibandingkan pedagang perantara bentuk lama. Seharusnya, salah satu kelebihan berbelanja di Internet yang mendorong transaksi adalah harga yang murah.
24/7. Berjualan di dunia maya Internet tidak mengenal hari libur, hari besar, siang atau malam. Karena itu muncul istilah bisnis di Internet adalah bisnis 24/7 yang artinya 24 jam sehari tujuh hari dalam seminggu bisnis jalan terus nonstop.
Tanpa batas - batas negara. Selain 24/7 berbisnis di Internet tidak mengenal batas negara. Anda yang tinggal di Indonesia bisa membeli buku di Amazon.com, asal memiliki akses ke Internet. Sanak-famili anda di India, Korea, Cina, Hongkong, atau Singapura, bisa mengirim rangkaian bunga dalam hitungan jam atau hari kepada anda melalui Indokado (www.indokado.com) dan Indoflorist (www.indoflorist.com). Atau sebaliknya, anda bisa mengirimkan bunga dan bingkisan lainnya kepada rekanan bisnis anda di Cina, Hongkong, Singapura, Korea, Malaysia, dan bahkan di India hanya dengan mengklik kedua situs itu.
Artikel ini diambil dari : http://yogyacarding.tvheaven.com/ecommerce_jalur_perdagangan_baru_lewat_internet.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar